Search

Rabu, 15 Februari 2012

Coklat..Berbahayakah untuk Gigi?




Satu hari setelah Valentine ini, saya mau mencoba menulis tentang Coklat dari beberapa sumber internet. Di internet dan masyarakat, banyak banget loh, pendapat yg berkembang tentang hubungan coklat dengan gigi. Beberapa pendapat mengatakan, bahwa coklat tidak baik untuk kesehatan gigi. Tetapi aekarang pendapat lain menyatakan bahwa coklat baik untuk kesehatan gigi. Sooo, yang mana yg bisa dipercaya?? Ada baiknya, coba kita bahas si Coklat ini yok :D



     Coklat atau Cokelat adalah makanan yang sering menimbulkan ‘ketagihan’ (terutama kalau lagi Galau :p ),  adalah bentuk olahan kasar dari pohon yang bernama sama (coklat)
     Coklat ini punya nama latin Theobroma cacao  atau artian secara harfiahnya food of the Gods/ makanan dewa (ga heran dong, kenapa makanan ini bikin ketagihan?) ternyata mempunyai banyak kandungan zat-zat yang berguna bagi kesehatan tubuh kita.
     Antioksidan yang dikandung coklat yang baik untuk kesehatan diantaranya fenol (polifenol), flavonoid dan katekin.
     Tetapi coklat yang mengandung antioksidan ini, adalah coklat murni, yang belum diberi pemanis.  Dan bukan sari rasa coklat, yang bukan berasal dari buah coklat murni, yang biasa digunakan untuk perasa susu kemasan.
     Bahkan, para peneliti dari universitas osaka di Jepang menemukan bawah coklat memiliki kandungan lain yang bermanfaat untuk kesehatan, selain antioksidan.
Penelitian mereka menunjukan bahwa kulit biji coklat yang selama ini dianggap sebagai limbang dari produksi coklat, memiliki efek anti-bakteri pada mulut dan dengan efektif dapat melawan plak dan agen perusak dalam mulut lainnya.
    

Jadi, selama ini sebenarnya bukan coklat yang menjadi agen perusak gigi, namun lebih kepada pemanis yang ditambahkan dalam produksi coklat. Lalu ditambah dengan tekstur coklat yang lengket, maka bakteri yang ada di dalam mulut, dengan mudahnya akan merubah sisa gula menjadi asam yang akan merusak gigi. Hal ini juga berakibat pada bertambah banyaknya plak yang menempel di permukaan gigi yang menyebabkan karies.
     Selama tiga bulan, para peneliti dari Jepang ini menemukan bahwa subyek penelitian dengan diet gula tinggi memiliki 14 lubang rata-rata dibandingkan dengan hanya 6 lubang pada mereka yang menerima olahan kulit biji coklat dalam makanan mereka.
  Takashi Ooshima dari universitas Osaka, kepada majalah New Scientist, mengatakan bahwa   temuan ini bisa mengarah pada pengobatan baru untuk mengatasi dan mencegah kerusakan gigi. Peneliti berencana mengembangkan temuan ini, untuk memasukkan ekstrak biji kakao tadi ke dalam pasta gigi atau obat kumur.
     Coba bayangin,  gimana enaknya kalo ada pasta gigi, atau obat kumur dengan aroma coklat. Pasti bisa bikin anak-anak ketagihan sikat gigi. Dan termasuk kita sebagai orang dewasanya juga.
   

Tetapi ada satu hal yang perlu diingat, hal ini jangan disalah artikan. Bukan berarti coklat baik untuk kesehatan gigi. Karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya, coklat yang dibahas disini, bukan ‘coklat’ yang ada di pasaran yang telah diolah dengan menggunakan bahan pemanis buatan. Tetapi, ‘coklat’ yang merupakan olahan dari kulit biji coklat.
     Dan, bukan berarti coklat buruk untuk kesehatan gigi. Selama kita melakukan hal yang tepat, kita dapat menikmati coklat, yang bukan olahan ekstrak kulit biji coklat tersebut.
     Ada beberapa tips mengenai hal yang bisa dilakukan supaya aman mengkonsumsi coklat tanpa merusak gigi. Yok, mari disimak:
1. Jangan makan coklat dengan cara diemut terlalu lama 
     Lumeran coklat yang telah menempel bisa masuk ke sela-sela gigi dan gusi, sehingga sulit dibersihkan hanya dengan penyikatan gigi. Hal ini berakibat pada timbulnya lubang dan penyakit gusi.
2. Berkumurlah dengan air putih tepat setelah kita makan coklat
   Berkumur secara aktif akan membantu membersihkan sisa coklat yang tertinggal dan menempel pada permukaan mahkota gigi.
3. Jangan lupa menyikat gigi setelah makan coklat, bila memungkinkan
    Karena semakin lama coklat itu tertinggal, akan makin banyak pula debris dan sisa makanan yang menempel pada plak yang terbentuk di permukaan mahkota gigi. Lama kelamaan bisa menimbulkan lubang gigi.
4. Banyak makan buah yang berserat, padat, tidak terlalu keras, dan berair
Dengan memakan buah-buahan seperti ini, bisa membantu membersihkan sisa coklat yang menempel di sela-sela gigi. Durian, pisang, apel, dan pir adalah beberapa contoh buah yang baik.
5. Makan permen karet yang tidak terlalu manis
Mengucah permen karet tampa pemanis juga membantu mengangkat sisa coklat dari permukaan gigi, serta merangsang produksi air liur yang berguna untuk menjaga gigi.


Sekian dulu yah, omong-omong tentang coklat.. :)

Gimana nih pendapatnya? ada yg masih dilarang makan coklat?? :p




Thx untuk sumber-sumber yg baik di internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar